Selamat Datang Di Blog Mesuji Tersenyum

2 Desa Di Mesuji Makmur Bentrok

-2 Desa Di Sungai Menang Bentrok dan 2 Warga Gajah Mati Tewas Dibakar-
Kayuagung–OKI, Indowarta
Hanya gara-gara masalah perkelahian siswa SMP dan SMA, warga Mukti Karya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI dengan perguruan pencak silat Setia Hati (SH) Desa Cahaya Emas, Kecamatan Mesuji Makmur terlibat bentrok.
Peristiwa yang membuat kedua desa itu mencekam telah berlangsung selama dua hari terakhir. Sedikitnya dua warga dari perguruan SH Teratai mengalami luka tikam senjata tajam (sajam) hingga sekarat.
Peristiwa perkelahian berujung bentrok itu terjadi pada Selasa (11/5) lalu. Awalnya, dua siswa SMA Cahaya Emas yakni Samsul (18) dan Andi Arista (18), warga Mukti Karya, memukuli dua siswa SMPN 4 Mesuji Makmur, Rijal dan Robi di sekitar lokasi SMP tersebut.
Kejadian itu ternyata dilihat Imam (16), anggota pencak silat SH Teratai yang juga rekan kedua siswa SMPN 4 itu. Lalu Imam menghampirinya dan menanyakan kepada Samsul dan Andi Arista atas sebab apa dua rekannya dipukuli. Akan tetapi, pertanyaan Imam mendapat tanggapan yang buruk dari kedua siswa SMA itu, sehingga Imam pun ikut dihajar keduanya.
Namun Imam akhirnya dapat membebaskan diri dari siksaan kedua siswa SMA tadi lantaran korban bergegas kembali ke sekolahnya yang sedang menggelar acara perpisahan siswa kelas 3.
Usai acara ternyata Imam masih ditunggu kedua siswa SMA tadi yang kemudian mengajak Imam menuju tempat pemakaman umum (TPU) setempat dan kembali memukulinya.
Keesokan harinya, Imam didampingi orang tuanya dan ketua perguruan pencak silat SH Teratai, Tarno, mengadukan perbuatan itu kepada Kepala Desa (Kades) Cahaya Emas, Imam Subandi.
Lantas, guna menyelesaikan permasalahan itu Kades beserta korban diajak ke sekolah dimana pelaku Samsul dan Andi Arista bersekolah. Setelah berbincang dengan pihak sekolah dan siswa bersangkutan, maka kesepakatan damai pun didapat.
Akan tetapi, saat hendak pulang ke rumah, rombongan Kades Cahaya Emas itu bertemu orang tua Samsul, Bunia yang juga merupakan Kades Mukti Karya dan kemudian mengancam rombongan Kades Cahaya Emas Imam Subandi. Sediktinya tiga korban telah diajak Kades Mukti Karya berkelahi. Mereka adalah Kades Cahaya Emas, Imam Subandi, ketua perguruan pencak silat SH Teratai, Tarno dan Taufik Hidayat, warga setempat.
Sedangkan faktor penyebab bentrok semakin meluas yakni karena Kades Mukti Karya mengancam akan membunuh setiap anggota perguruan pencak silat SH Teratai ketika bertemu nantinya. Ancaman ini kemudian memancing emosi pihak perguruan pencak silat SH Teratai dari berbagai daerah yakni OKI, OKU dan Lampung.
Dua hari terakhir kondisi dua desa itu mencekam, ratusan warga Mukti Karya dan anggota perguruan pencak silat SH Teratai Cahaya Emas tampak saling serang dengan menggunakan sajam dan senpi rakitan. Sedikitnya dua anggota pencak silat SH Teratai mengalami luka tusuk hingga sekarat oleh warga Mukti Karya. 
Kades Cahaya Emas, Imam Subandi, didampingi Tarno, Imam dan Taufik Hidayat, saat dikonfirmasi di Mapolres OKI, kemarin, mengatakan, kejadian tersebut telah berlangsung selama dua hari terakhir. “Provokatornya adalah Kades Mukti Karya yang juga telah memukuli saya,” ungkapnya.
Guna mencegah agar bentrok itu tidak semakin meluas lagi, puluhan personil Polres OKI langsung diterjunkan ke lokasi untuk membackup anggota Polsek Mesuji Makmur yang telah berjaga-jaga terlebih dahulu sejak adanya bentrok kedua desa ini.
2 Warga Gajah Mati, Kec. Sungai Menang Tewas Dibakar
Sementara itu, terpisah, warga Desa Gajah Mati dan Gajah Makmur, Kec. Sungai Menang, OKI pada Minggu (16/5) lalu, sekitar pukul 21.00 WIB juga terlibat bentrok, penyebabnya hanya gara-gara masalah utang.
Tujuh orang warga Gajah Makmur yang memiliki utang pada pemilik pabrik penggilingan padi Madi Otoy (41) yang merupakan warga Gajah Mati, membakar pabrik penggilingan padi itu lantaran kesal ditagih utang terus-menerus oleh Madi Otoy.
Aksi itu ternyata sempat dicegah pemiliknya, Madi Otoy dan Jarni, warga setempat, namun keduanya justru menjadi amukan ketujuh warga Gajah Makmur itu dan juga ikut dibakar hingga tewas. Akibat kejadian itu, ratusan warga Gajah Mati yang kesal kemudian balik menyerang Desa Gajah Makmur.
Akibatnya, kedua belah pihak terlibat saling serang dengan menggunakan sajam dan senpi rakitan jenis kecepek. Selain korban tewas dibakar itu, aksi balas dendam itu hingga berita ini diturunkan masih terlihat mencekam, namun untuk menghindari bentrokan semakin meluas, anggota Polsek Sungai Menang telah berjaga-jaga di lokasi bentrok.
Saat dikonfirmasi mengenai bentrok di dua tempat terpisah itu, Kapolres OKI, AKBP Drs Cok Bagus Ary Yudayasa, melalui Wakapolres, Kompol M Rendra Salipu SIk, Senin (17/5), membenarkan, kejadian itu dan pihaknya telah menerjunkan personil guna membackup polsek setempat guna berjaga-jaga di lokasi kejadian dan berusaha mendamaikan agar bentrok tidak berkepanjangan. (Irawan).

1 komentar:

Siapa yg main api,pasti akan terbakar,begitu juga"berani jual pasti ada yg berani beli".maka dari itu jgn macam macam dgn orang orang PSHT. org PSHT itu baik baik,tapi klu udah di tindas atau di salahi...,jgn tanyakan lgi...!!!

 

Posting Komentar