Selamat Datang Di Blog Mesuji Tersenyum

perangkat-perangkat komputer

Perangkat-perangkat Komputer

. 06 December, 2007

Perangkat-perangkat Komputer

Beberapa perangkat komputer yang sering kita kenal adalah:
MOTHERBOARD
Adalah perangkat komputer yang merupakan tempat dimana alat alat elektronik yang lain dari komputer diletakkan. Banyak soket soket pada motherboard, seperti untuk processor, PCI Card dan lain lain. Gambar disamping adalah salah satu motherboard.
MODEM INTERNAL

Adalah perangkat yang berfungsi mengubah sinyal sinyal analog menjadi sinyal digital dan juga sebaliknya, Modem singkatan dari Modulasi De Modulasi. Pada gambar disamping adalah Modem Internal yang dipasang pada PCI Card di motherboard, pada bagian samping terdapat konektor untuk menguhungkan modem dengan line telepon.

LAN CARDGambar adalah gambar LAN Card yaitu sebuah card yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer yang satu dengan komputer yang lain. LAN Card ini dipasang pada mother board pada slot PCI Card, untuk mengubungkan antar komputer yang satu dengan komputer yang lain menggunakan kabel UTP yang terdiri dari 8 buah kabel dengan warna warna tertentu, soket yang digunakan adalah soket RJ-45. Untuk jenis Network yang dipilih bisa menggunakan Peer to peer atau menggunakan yang lainnya. Apabila dihubungkan dengan lebih dari dua komputer biasanya membtuhkan alat tambahan yang disebut HUB.
VGA CARD

VGA CARD adalah sebuah kartu atau Card yang digunakan untuk meneruskan informasi dari motherboard menuju ke layar monitor, sehingga menjadi informasi yang dapat dibaca oleh manusia. Pada beberapa jenis komputer sekarang ini biasanya VGA Card sudah OnBoard artinya sudah langsung menjadi satu pada motherboard. Namun ada juga kadang yang tidak On Board.
HARD DISK
Hard disk adalah perangkan penyimpanan atau storage device, yang berkapasitas sangat besar. Hardisk ini biasanya dihubungkan pada Motherboard dengan menggunakan kabel ATA atau SATA. dengan adanya hard disk ini maka kita dapat melakukan penyimpanan data maupun software dalam jumlah yang sangat besar


Selamat belajar Komputer ya..... semoga cepet pinter

Jalan Mesuji Rusak Parah

Melihat Aggaran dana yang cukup besar yang disediakan oleh pemerintah sudah seharusnya keadaan Kabupaten Mesuji terutama akses jalan baik menuju Kabupaten Mesuji mendapat perhatian lebih serius. namun kian hari nampaknya tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah maupun pejabat setempat yang berwenang. kondisi jalan yang rusak parah akibat banyaknya kendaraan proyek atau truk-truk pengangkut hasil perkebunan yang melebihi kapasitas membuat kondisi jalan seperti arena Off Road.

genangan air hujan disepanjang jalan mulai dari Kecamatan Simpang Pematang sampai ke Wiralaga nampaknya sudah menjadi hiasan mata BUPATI KABUPATEN MESUJI Ruswandi Hasan.
salah satu Foto dokumentasi penulis yang diambil 13 september 2010
Sementara dana 6 Miliyar sudah di gelontorkan guna perbaikan jalan Mesuji ke Tran Baru hanya sebatas menaburkan batuan split itupun hanya beberapa kilo meter saja. lalu mungkinkah dana 6 Milyar hanya mampu memperbaiki jalan sebatas taburan batu split ?? Sebagai masyarakat biasa, mungkin itu bisa diterima dengan akal sehat.
jalan yang diperbaiki dengan dana 6 Milyar ( sangat bagus ya?? atau mata saya lagi bintitan…? :)
Sebenarnya masih banyak kebobrokan dari kabupaten Mesuji ini, banyak masalah yang seharusnya sudah selesai atau mencapai target sejak di deklarasikannya Kabupaten Mesuji. tidak perlu saya buka habis-habisan jika tulisan ini sudah mendapat respon baik dari Pemerintah Kabupaten Mesuji. dan itu harapan dari penulis.

Jalan Mesuji Belum Tersentuh

MESUJI-Terbentuknya Kabupaten Mesuji masih juga menyisakan permasalahan. Salah satunya adalah keadaan hampir semua ruas jalan di kabupaten baru tersebut belum juga mengalami perubahan berarti sejak dimekarkan. Kerusakan jalan hampir tejadi di seluruh ruas jalan.
Seperti yang terjadi di ruas Jalan ZA Pagar Alam yang berada di Kecamatan Simpang Pematang. Jalan provinsi yang menghubungkan Jalan Lintas Timur (Jalintim) menuju ibukota Kabupaten Mesuji di Kecamatan Tanjungraya ini rusak parah. Jalan yang dipenuhi lubang jalan dengan diameter lubang lebih dari 0,5 meter. Selain pada musim kemarau jalan akan dipenuhi debu dan situasi akan terbalik 180 derajat, jika pada saat musim penghujan karena jalan akan berubah licin dan becek.
“Sebelumnya kami berharap jika kantor kabupaten ada di Kampung Brabasan, maka jalan ini akan menjadi lebih layak dilalui karena jalan ini satu-satunya jalan menuju kantor Kabupaten Mesuji di Kampung Brabasan. Namun pada kenyataanya, sampai saat ini pun belum tahu kapan jalan ini akan diperbaiki,” ujar Yanto (27), warga Kampung Simpang Pematang.
Pemandangan yang sama juga terjadi di jalan menuju Kota Terpadu Mandiri (KTM) dan jalan menuju Kampung Wiralaga Mulya Kecamatan Mesuji. Dimana calon ibukota Kabupaten Mesuji secara permanen akan dibangun, ruas jalan di dua titik tersebut sepanjang lebih dari 35 kilometer ini akan mengalami kerusakan yang lebih parah lagi. Ini dapat dirasakan jika memasuki musim penghujan.
Mengingat pentingnya ruas jalan sebagai penunjang perekonomian masyarakat Kabupaten Mesuji, Yanto berharap kepada pemkab setempat untuk dapat segera menganggarkan perbaikan ruas jalan di kabupaten tersebut.
“Karena ini sangat penting bagi kami kepentingan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mesuji, sendiri dan sebagai sarana transportasi,” tutupnya. (cr9)

Kabupaten Mesuji

Humas PT AWS Basuki George belum mau berkomentar terkait langkah pemutusan hubungan kerja sekitar 6.919 petambak Dipasena yang tergabung dalam Persatuan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW).
Dibaca 58 kali | 0 Komentar
Rabu, 12 Januari 2011 | 12:32 WIB
Sekitar 6.919 petambak Dipasena Rawajitu yang tergabung dalam Persatuan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) memutuskan hubungan kerja dengan PT Aruna Wijaya Sakti (PT AWS).
Dibaca 53 kali | 0 Komentar
Selasa, 11 Januari 2011 | 16:23 WIB
Humas PT Aruna Wijaya Sakti (PT AWS) Basuki George menegaskan, pihaknya tidak akan menanggapi tuntutan P3UW yang meminta perusahaan membebaskan beberapa pengurus P3UW dari perkara hukum.
Dibaca 56 kali | 0 Komentar
Selasa, 11 Januari 2011 | 15:22 WIB
Aksi unjuk rasa di PT Aruna Wijaya Sakti (PT AWS) yang dilakukan sekitar lima ribu petambak udang Dipasena Rawajitu yang tergabung dalam persatuan petambak plasma udang windu (P3UW) hingga Selasa (11/1/2011) masih terus berlanjut.
Dibaca 62 kali | 0 Komentar
Selasa, 11 Januari 2011 | 14:24 WIB
KPU Tulangbawang Barat (Tuba Barat) memastikan pemutahiran data pemilih mulai dilakukan sekitar Maret mendatang.

PEJABAT BUPATI TOLAK USULAN KPU

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Solusi dari KPU Lampung agar Pemkab Mesuji bersedia menerbitkan KTP atau setidaknya surat keterangan domisili sementara di desa terdekat bagi warga Moro-Moro, ditolak Penjabat (Pj) Bupati Ruswandi Hasan.

Ruswandi tidak mengizinkan penerbitan KTP maupun surat keterangan domisili sementara bagi warga Moro-Moro. Menurutnya, apabila warga Moro-Moro memang ingin membuat KTP atau minimal surat keterangan domisili sementara dengan menginduk ke desa terdekat, maka mereka harus pindah tempat tinggal ke desa terdekat itu.

"Kalau kami (pemkab) berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Kami tidak menyarankan warga Moro-Moro membuat KTP maupun surat keterangan domisili sementara di desa terdekat," ujar Ruswandi kepada Tribun, Kamis (6/1/2011).

"Penduduk yang dapat KTP adalah penduduk yang tinggal di desa definitif," imbuhnya.

Menurut Ruswandi, apabila KPU mengusulkan solusi penerbitan KTP atau setidaknya surat keterangan domisili sementara, maka penyelenggara pemilu itu harus berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kehutanan (Menhut).

Dalam koordinasi bersama mendagri dan menhut, KPU bisa mengusulkan adanya perlakuan khusus terhadap warga Moro-Moro terkait hal pilih dalam Pilkada Mesuji 2011.

Ruswandi menambahkan, pihaknya berharap KPU lah yang memperjuangkan hak pilih warga Moro-Moro, bukan pemerintah. Pasalnya, hak pilih merupakan wewenang KPU. "Yang pasti, kami berpedoman, yang dapat KTP adalah warga yang tinggal di desa definitif," imbuhnya.

Sebelumnya, KPU Lampung meminta warga Moro-Moro menemui Pemkab Mesuji terkait persoalan hak pilih. Mereka menyarankan warga Moro-Moro meminta kembali penerbitan KTP atau setidaknya surat keterangan domisili di desa terdekat.(*)

2 Desa Di Mesuji Makmur Bentrok

-2 Desa Di Sungai Menang Bentrok dan 2 Warga Gajah Mati Tewas Dibakar-
Kayuagung–OKI, Indowarta
Hanya gara-gara masalah perkelahian siswa SMP dan SMA, warga Mukti Karya, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI dengan perguruan pencak silat Setia Hati (SH) Desa Cahaya Emas, Kecamatan Mesuji Makmur terlibat bentrok.
Peristiwa yang membuat kedua desa itu mencekam telah berlangsung selama dua hari terakhir. Sedikitnya dua warga dari perguruan SH Teratai mengalami luka tikam senjata tajam (sajam) hingga sekarat.
Peristiwa perkelahian berujung bentrok itu terjadi pada Selasa (11/5) lalu. Awalnya, dua siswa SMA Cahaya Emas yakni Samsul (18) dan Andi Arista (18), warga Mukti Karya, memukuli dua siswa SMPN 4 Mesuji Makmur, Rijal dan Robi di sekitar lokasi SMP tersebut.
Kejadian itu ternyata dilihat Imam (16), anggota pencak silat SH Teratai yang juga rekan kedua siswa SMPN 4 itu. Lalu Imam menghampirinya dan menanyakan kepada Samsul dan Andi Arista atas sebab apa dua rekannya dipukuli. Akan tetapi, pertanyaan Imam mendapat tanggapan yang buruk dari kedua siswa SMA itu, sehingga Imam pun ikut dihajar keduanya.
Namun Imam akhirnya dapat membebaskan diri dari siksaan kedua siswa SMA tadi lantaran korban bergegas kembali ke sekolahnya yang sedang menggelar acara perpisahan siswa kelas 3.
Usai acara ternyata Imam masih ditunggu kedua siswa SMA tadi yang kemudian mengajak Imam menuju tempat pemakaman umum (TPU) setempat dan kembali memukulinya.
Keesokan harinya, Imam didampingi orang tuanya dan ketua perguruan pencak silat SH Teratai, Tarno, mengadukan perbuatan itu kepada Kepala Desa (Kades) Cahaya Emas, Imam Subandi.
Lantas, guna menyelesaikan permasalahan itu Kades beserta korban diajak ke sekolah dimana pelaku Samsul dan Andi Arista bersekolah. Setelah berbincang dengan pihak sekolah dan siswa bersangkutan, maka kesepakatan damai pun didapat.
Akan tetapi, saat hendak pulang ke rumah, rombongan Kades Cahaya Emas itu bertemu orang tua Samsul, Bunia yang juga merupakan Kades Mukti Karya dan kemudian mengancam rombongan Kades Cahaya Emas Imam Subandi. Sediktinya tiga korban telah diajak Kades Mukti Karya berkelahi. Mereka adalah Kades Cahaya Emas, Imam Subandi, ketua perguruan pencak silat SH Teratai, Tarno dan Taufik Hidayat, warga setempat.
Sedangkan faktor penyebab bentrok semakin meluas yakni karena Kades Mukti Karya mengancam akan membunuh setiap anggota perguruan pencak silat SH Teratai ketika bertemu nantinya. Ancaman ini kemudian memancing emosi pihak perguruan pencak silat SH Teratai dari berbagai daerah yakni OKI, OKU dan Lampung.
Dua hari terakhir kondisi dua desa itu mencekam, ratusan warga Mukti Karya dan anggota perguruan pencak silat SH Teratai Cahaya Emas tampak saling serang dengan menggunakan sajam dan senpi rakitan. Sedikitnya dua anggota pencak silat SH Teratai mengalami luka tusuk hingga sekarat oleh warga Mukti Karya. 
Kades Cahaya Emas, Imam Subandi, didampingi Tarno, Imam dan Taufik Hidayat, saat dikonfirmasi di Mapolres OKI, kemarin, mengatakan, kejadian tersebut telah berlangsung selama dua hari terakhir. “Provokatornya adalah Kades Mukti Karya yang juga telah memukuli saya,” ungkapnya.
Guna mencegah agar bentrok itu tidak semakin meluas lagi, puluhan personil Polres OKI langsung diterjunkan ke lokasi untuk membackup anggota Polsek Mesuji Makmur yang telah berjaga-jaga terlebih dahulu sejak adanya bentrok kedua desa ini.
2 Warga Gajah Mati, Kec. Sungai Menang Tewas Dibakar
Sementara itu, terpisah, warga Desa Gajah Mati dan Gajah Makmur, Kec. Sungai Menang, OKI pada Minggu (16/5) lalu, sekitar pukul 21.00 WIB juga terlibat bentrok, penyebabnya hanya gara-gara masalah utang.
Tujuh orang warga Gajah Makmur yang memiliki utang pada pemilik pabrik penggilingan padi Madi Otoy (41) yang merupakan warga Gajah Mati, membakar pabrik penggilingan padi itu lantaran kesal ditagih utang terus-menerus oleh Madi Otoy.
Aksi itu ternyata sempat dicegah pemiliknya, Madi Otoy dan Jarni, warga setempat, namun keduanya justru menjadi amukan ketujuh warga Gajah Makmur itu dan juga ikut dibakar hingga tewas. Akibat kejadian itu, ratusan warga Gajah Mati yang kesal kemudian balik menyerang Desa Gajah Makmur.
Akibatnya, kedua belah pihak terlibat saling serang dengan menggunakan sajam dan senpi rakitan jenis kecepek. Selain korban tewas dibakar itu, aksi balas dendam itu hingga berita ini diturunkan masih terlihat mencekam, namun untuk menghindari bentrokan semakin meluas, anggota Polsek Sungai Menang telah berjaga-jaga di lokasi bentrok.
Saat dikonfirmasi mengenai bentrok di dua tempat terpisah itu, Kapolres OKI, AKBP Drs Cok Bagus Ary Yudayasa, melalui Wakapolres, Kompol M Rendra Salipu SIk, Senin (17/5), membenarkan, kejadian itu dan pihaknya telah menerjunkan personil guna membackup polsek setempat guna berjaga-jaga di lokasi kejadian dan berusaha mendamaikan agar bentrok tidak berkepanjangan. (Irawan).

MESUJI TIDAK BERTUAN

"PROSESNYA demikian cepat wilayah Kabupaten Mesuji menjadi gudang senjata api ilegal!" ujar Umar. "Dari disebut-sebut tempat teroris belanja senjata api, pendodos (maling sawit) bersenjata api, lalu serial perampokan bersenjata api mulai atas truk Colt Diesel bersama isinya di lintas timur Km 173, kawasan Register 45 Sungaibuaya (15-9), sampai perampokan uang gaji PT BSMI Rp168 juta (7-10), dengan menembak jarak dekat satpam!"
"Dari pantauan wartawan Lampung Post, di lokasi kawasan Register 45 Sungaibuaya pendudukan perambah semakin banyak! Penebangan pohon albasia (Albizia alcataria) juga semakin terbuka!" sambut Amir. "Hampir seluruh kawasan hutan Register 45 yang sebelumnya ditanami albasia, saat ini sudah ditebang perambah dibuat arang. Sebagian dibakar begitu saja di lokasi!"
"Dengan kombinasi situasi demikian, tampak kini Mesuji telah menjadi negeri tak bertuan!" tegas Umar. "Untuk itu semua pihak—polisi, Pemkab, dan Pemprov, serta instansi terkait—tak layak menipu diri lagi seolah-olah di Mesuji tak ada masalah! Langkah cepat, efektif, serentak dengan kekuatan yang mumpuni tak boleh ditunda lagi!"
"Kondisi Mesuji yang sudah sedemikian genting harus cepat diamankan dan ditertibkan, karena bisa saja warga sipil yang baik-baik jadi korban kebrutalan kelompok bersenjata api, atau korban kerusuhan akibat situasi yang sangat rawan itu!" timpal Amir. "Lebih serius lagi, karena justru pihak kepolisian sendiri yang mengaitkan daerah ini sebagai mata rantai jaringan teroris, menjadi keharusan polisi pula menuntaskan pembersihan gerombolan bersenjata api dari daerah ini, bisa jadi perampokan-perampokan yang dilakukan di daerah ini bermodus sama dengan di Sumut!"
"Penindakan hukum guna menegakkan keamanan dan ketertiban di wilayah Mesuji tak bisa tidak harus dilakukan secara komprehensif—saksama dari berbagai dimensinya!" tegas Umar. "Sebab, selain rakyat tak berkutik menghadapi kelompok bersenjata api, wartawan Lampung Post juga melaporkan kekuatan-kekuatan masyarakat setempat, seperti Pemuda Pencinta Lingkungan Hidup (PPLH) dan pasukan pengamanan (Pam) PT Inhutani sudah tak berdaya mengendalikan situasi! Jadi, hanya ketegasan tindakan hukum formal yang bisa diharapkan!"
"Alasan strategis penertiban kawasan Mesuji harus diprioritaskan karena Lampung secara umum merupakan daerah antara bagi mobilitas teroris Jawa-Sumatera!" timpal Amir. "Mesuji yang lawless (tak bertuan) dan 'bebas senjata api' bisa jadi lintasan nyaman buat teroris!" ***

LOKASI MESUJI

PROFIL KTM MESUJI
I.
Gambaran Umum
a.
Kabupaten MESUJI.


Gambar Peta 1. Peta Kabupaten MESUJI
b.
Kawasan KTM Mesuji


Gambar Peta 2. Peta Lokasi Areal Studi Kawasan KTM Mesuji

Gambar Peta 3. Master Plan Kawasan KTM Mesuji

GUBERNUR KUNJUNGI MESUJI



MESUJI – Rencana pembangunan lokasi agrowisata bahari di Kampung Wiralaga, Mesuji, terus dimatangkan. Untuk itu, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. meninjau langsung calon lahan seluas 11 ribu hektare kemarin.
Saat kunjungannya, Oedin –sapaan akrab Sjachroedin Z.P.– menumpang helikopter. Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza dan pihak investor. Oedin disambut langsung oleh Penjabat (Pj.) Bupati Mesuji Ruswandi Hasan dan para kepala dinas di lingkup pemkab setempat.
          Dalam peninjauan itu, Oedin menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan agrowisata bahari yang akan dipusatkan di empat kampung. Yaitu, Kampung Wiralaga 1, Wiralaga 2, Nipahkuning, dan Sritanjung.
’’Saya sangat mendukung bila lahan ini dijadikan agrowisata bahari. Menurut saya, lahan ini memang sangat berpotensi. Namun, saya berharap masyarakat nantinya tidak meributkan lahan itu,’’ kata Oedin yang hanya sekitar satu jam melakukan peninjauan.
Dalam kesempatan itu, gubernur didampingi Ruswandi juga menyempatkan diri menabur 5 ribu benih ikan patin di kanal sekeliling lahan.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sutomo mengatakan, lahan tersebut nantinya dibagi menjadi dua, yakni untuk lahan agrowisata bahari dan perkebunan kelapa sawit.
’’Untuk lahan agrowisata bahari di plot seluas 500 ha. Sedangkan lahan perkebunan untuk inti seluas 3 ribu ha dan untuk plasma seluas 6 ribu ha,’’ terang Sutomo.
Menurutnya, bagi agrowisata bahari akan ditanami tanaman holtikultura berupa buah-buahan, seperti jambu citra, kelapa pandan wangi, kelengkeng, sawo, pepaya california, jeruk, dan tanaman koleksi durian.
Ke depan, ia menuturkan, pihaknya juga akan membuat kanal selebar 15 meter di sekeliling areal agrowisata bahari dan perkebunan untuk dimanfaatkan sebagai tempat wisata pemancingan.
Dirinya yakin, masyarakat setempat sangat mendukung rencana pemkab guna membangun lahan tersebut menjadi agrowisata bahari. ’’Pada dasarnya, pembangunan kebun buah ini merupakan usulan dari masyarakat empat kampung itu. Jadi, usulan ini pasti akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat,’’ ujarnya. (rnn/c3/fik)

KECAMATAN DI MESUJI

MESUJI
Kabupaten Mesuji merupakan kabupaten baru pecahan dari Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten ini baru di resmikan pada tanggal 29 Oktober 2008.
1. Tanjungraya
2. Rawajitu Utara
3. Mesuji Timur
4. Mesuji Lampung
5. Pancajaya
6. Simpang Pematang
7. Way Serdang

AKSELERASI TERCEPAT


MEGAH: Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. bersama Danrem 043 Garuda Hitam Kolonel (Inf.) Ibnu Darmawan yang didampingi Pj. Bupati Mesuji Ruswandi Hasan saat melihat miniatur perkantoran pemkab setempat di Kampung Sidomulyo kemarin.
MESUJI - Masyarakat Mesuji layak berbangga. Akselerasi pembangunan kantor Pemkab Mesuji paling cepat dibanding dua daerah otonomi baru (DOB) lainnya, yakni Pringsewu dan Tulangbawang Barat. Itu terbukti dengan sudah dimulainya proses pembangunan perkantoran Pemkab Mesuji. Target finishing-nya selama dua tahun terhitung peletakan batu pertama yang dicanangkan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. kemarin.  Pembangunan kantor pemerintahan itu dianggarkan menelan dana Rp55.718.394.000.
Pada tahap awal ini, Pemkab Mesuji mengalokasikan dana sebesar Rp4,4 miliar untuk membangun kompleks perkantoran di atas lahan seluas 34,7 hektare (ha). Lahan tersebut merupakan hibah masyarakat Sidomulyo, Nipahkuning, Sungaibadak, dan Wiralaga.
Dengan dimulainya pembangunan perkantoran Pemkab Mesuji, kabupaten yang baru berusia setahun itu telah menunjukkan kemajuan signifikan. Kabupaten ini mampu mengalahkan dua DOB lainnya, yang belum memiliki kantor definitif. Padahal, pembentukan ketiga DOB itu secara bersamaan disahkan Kemendagri beberapa waktu lalu.
’’Ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk menyukseskan pembangunan kantor Pemkab Mesuji sesuai harapan awal,” terang penjabat Bupati Mesuji Ruswandi Hasan kemarin.
Proses pembangunan perkantoran ini, lanjut Ruswandi, tidak mungkin dapat berjalan lancar tanpa peran serta dan dukungan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan elemen masyarakat di Mesuji.
’’Sehingga, kantor pemkab ini mampu menjadi sarana pelayanan yang maksimal kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian sekaligus menjadi skala prioritas buat pemerataan pembangunan di Mesuji,” katanya.
Sementara, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. memberikan apresiasi terhadap progres pemerintahan yang dilaksanakan Pemkab Mesuji selama ini. ’’Saya juga angkat topi kepada warga yang sudah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan kantor pemkab. Ini sangat jarang dilakukan warga perkotaan,” ujar Oedin, sapaan akrab gubernur, saat memberikan sambutan kemarin.
Karena itu, sambung Oedin, pihaknya meminta Pemkab Mesuji lebih mengutamakan lima asas dalam pelaksanaan pembangunan perkantoran tersebut. ’’Harus tepat anggaran, sasaran, aturan, administrasi, dan waktu. Sehingga, proses pembangunan ini bisa terhindar dari persoalan hukum,” imbaunya.
Menurut Oedin, topografi lahan perkantoran Pemkab Mesuji cukup strategis. ’’Selain memiliki danau, letak lahan perkantoran berada di jalur segitiga. Harapannya, masyarakat lebih mudah mengurus keperluannya di pemkab,” tambahnya.
Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan kantor Pemkab Mesuji dipercepat sehari. Sebelumnya, Gubernur dijadwalkan meresmikan pembangunan perkantoran pemkab setempat pada hari ini (17/7). Pelaksanaan tetap berjalan lancar, meski hujan terus mengguyur kabupaten tersebut sejak pagi. (gan/adi)

PENCEMARAN DI MESUJI

PENCEMARAN SUNGAI Mesuji Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI ) Sumatera Selatan berdampak terhadap penghasilan masyarakat yang bermata pencaharian menangkap ikan. Mat Rawas salah seorang penduduk Desa Penatang Panggang, dikediamannya mengatakan bahwa sudah satu minggu ini dirinya tidak melakukan aktifitasnya sebagai nelayan, karena sungai dimana dirinya menggantungkan hidup telah tercemar limbah hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap yang diduga akibat limbah sawit oleh PT. MBJ. Padahal sebelum pencemaran itu Mat Rawas dapat mengantongi Rp 200.000,- per harinya.
“Ikan mati jadi dak ado yang kami tangkap, cak mano kami dapat penghasilan,” kata Mat Rawas yang didampingi rekan rekan sesama nelayan kepada buanasumsel.com.
Yang lebih memprihatinkan kata Udin, rekan Mat, kondisi kanal yang dibuat oleh PT MBJ dan anak Sungai Melinting di daerah itu tidak tampak lagi kehidupan ikan di sana, dan ini sudah puluhan tahun terjadi, ditambahlagi lokasi aliran kanal dan sungai Melinting itu terletak di semak belukar dan jauh dari pemukiman penduduk.
Menurut Udin, para nelayan yang mengetahui prihal itu setiap tahunnya mendapat konpensasi tutup mulut dari perusahan MBJ.
“Setiap kami dapat konpensasi kami di foto mereka dan kami idak ngerti apa tujuan dana itu dan ngapo kami difoto,” pengakuan Udin.
Sementara Hairul yang saat itu sedang berada di lokasi penutupan Sungai Melinting mengatakan, bila pemerintah tidak sigap menanggapi ini, mereka akan mendemo pabrik MBJ dan bila perlu kami akan tutup secara paksa
Abdul Kasir Kades Pematang Panggang mengatakan beberapa hari yang lalu memang ada warganya yang melaporkan peristiwa banyak ikan yang mati di Sungai Mesuji. “Saya sudah mengecek langsung apa yang dilaporkan warga. Dan hal itu sudah saya laporkan pada pihak atasan saya, camat, dan pihak polsek Mesuji.”
Sedangkan menurut Sutikno, manajer PT MBJ, membantah keras bahwa pencemaran itu berasal dari pabrik MBJ. “Kami punya pengendalian limbah yang sangat bagus dan setiap tiga bulan sekali kami selalu mengadakan pengecekan  dan memeriksa air limbah kami,” ujarnya sambil memperlihatkan hasil laboratorium limbah
Sementara itu menurut Rosidi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup mengatakan, “Peralatan kami belum memadai dan tidak ada tenaga ahlinya mengenai limbah itu. Tetapi kami telah memberikan sample air limbah tersebut kepada Bappedal Provinsi dan hasilnya belum diketahui. Kalaupun ada masyarakat yang keberatan laporan tersebut, silahkan melaporkan ke pihak yang berwajib, karena kalau benar ada, limbah tersebut, sudah di atas ambang rata-rata dari ketentuan yang berlaku.” (Bra)

Pemekaran Kabupaten Mesuji

MESUJI - Pemerintah Kabupaten Mesuji memastikan pembangunan pusat Ibu Kota Mesuji pada April 2010. Ini juga terkait dengan dihibahkannya tanah lokasi pembangunan perkantoran dari masyarakat dua kampung. ’’Jadi, rencananya pembangunan kantor Pemkab Mesuji Insya Allah dilaksanakan April 2010,” kata Penjabat (Pj.) Bupati Mesuji Ruswandi Hasan kemarin.

Jika tidak ada hal yang urgen, Ruswandi mengatakan berupaya memimpin langsung penyiapan lokasi yang kini masih ditanamai beberapa tanaman keras. Bahkan, Ruswandi telah menyiapkan untuk gotong-royong dalam membersihkan calon lahan perkantoran tersebut.
’’Gotong-royong di lokasi itu juga dilakukan untuk mempersiapkan penggarapan pembangunan yang akan dilaksanakan April 2010. Demi lancarnya pembangunan itu, berbagai persiapan telah dilakukan baik pengukuran lahan, pemotong kayu, maupun lainnya,” jelas Ruswandi.
Langkah lainnya, tambah Ruswandi, pihaknya juga telah membuat masterplan sebagai tata ruang di lokasi tersebut. Ini agar masyarakat mengetahui bangunan apa saja yang akan berdiri.
Pembuatan masterplan tersebut untuk menata letak bagunan agar pembangunannya lebih efisien dan rapi. ’’Sehingga pelaksanaan pada April dapat terlaksana secara maksimal. Pembuatan masterplan ini telah ditugaskan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU),” pungkas Ruswandi. (*)



”Pejabat daerah mengetahui kondisi geografis, monografis, maupun aspek lainnya. Ini menjadi modal utama untuk membangun sebuah daerah,” tukasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menekankan pejabat daerah tersebut haruslah sosok yang juga berperan terhadap pemekaran Kabupaten Mesuji. ”Jangan dari Bandarlampung atau Jakarta. Karena itu akan merusak semangat pembangunan,” ulasnya.

Agus menambahkan, jika diibaratkan bangunan, maka Kabupaten Mesuji kini dalam tahap membangun fondasi. Jika sejak awal fondasi yang dibangun rapuh, maka ke depan kabupaten ini pun tak dapat berdiri kokoh. ”Dari awal kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat. Bahwa, pemimpin kabupaten ini haruslah memiliki konsep yang matang. Ia mengerti situasi dan kondisi daerah,” katanya.

Saat disindir nama yang layak menduduki jabatan orang nomor satu di Kabupaten Mesuji tersebut, Agus enggan menyebutnya. ”Soal nama terserah Bupati-lah, karena bupati yang lebih mengerti. Apa kata bupati kita terima saja,” katanya seraya yakin nama yang akan diajukan Bupati Tuba DR. Abdurachman Sarbini, S.H., M.H., M.M., merupakan kebijakan yang tepat.

Untuk ini, ia tetap mengingatkan bupati maupun gubernur tetap mendengarkan aspirasi masyarakat. ”Masyarakat telah sepakat untuk menolak Pj. Bupati Mesuji yang merupakan pejabat luar daerah. Kami akan ajukan protes kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Karena untuk pembangunan kabupaten ini komponen masyarakat memiliki peranan penting di dalamnya. Kami tidak ingin semua menjadi sia-sia,” tandasnya. (*)

sekilas kehidupan pemuda-pemudi di mesuji( wang tobo)

Lihat lah seperti gambar di atas wajah2 mesuji(wang tobo).kini kehidupan di mesuji telah berkembang pesat teruma dari segi pendidikan na. . . . .mereka tidak kalah untuk bersaing dengan kabupaten2 lain na.apalagi di mesuji perairan kini cara berpikirnya sangat maju.
kejadian2 kriminal pun sudah jarang sekali terdengar,kebanyakan pemuda-pemudi mesuji sekarang sudah sibuk bekerja dan sibuk menuntut ilmu. . . .kita sebagai pemuda-pemudi mesuji wajib untuk mengembangkan kabupaten mesuji agar menjadi lebih baik lagi. .. . .sekian terima kasih

PERSETERUAN PEJABAT

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, yang baru terbentuk hingga kini masih terjadi dualisme kepemimpinan penjabat bupati. Mendagri menunjuk Sekretaris Daerah setempat, sedangkan Gubernur Lampung menunjuk Asisten I Pemprov Lampung.

Adanya dua kepemimpinan di kabupaten perbatasan Lampung dengan Sumatra Selatan ini, membuat pengesahan APBD setempat mengalami hambatan. Diprediksi, bila belum final siapa yang definitif memimpin daerah ini, maka pengelolaan anggaran daerah harus menggunakan pagu APBD sebelumnya.

Anggota DPRD Mesuji, Fuad Amrullah, di Bandar Lampung, Senin (6/12), menegaskan gubernur dan mendagri hendaknya segera menyelesaikan terjadinya kekosongan kepemimpinan pemerintahan di Mesuji. "Hal ini akan menghambat pembangunan karena pengesahan APBD terancam," katanya.

Sebelumnya, DPRD Mesuji menolak keberadaan pelaksana tugas penjabat (plt) Bupati Mesuji, Ruswandi Hasan (Asisten I Pemprov Lampung). Alasannya, berseberangan dengan Monogram Mendagri. Mendagri menunjuk Sekretaris Kabupaten Mesuji sebagai pelaksana tugas.

Fuad, setelah bertemu pimpinan Biro Otonomi Daerah Pemprov Lampung, mengatakan, legitimasi Ruswandi Hasan, hanya sebagai surat perintah tugas dari Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP. Padahal, kata dia, menurut UU No 49/2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji, Pasal 10, gubernur hanya berwenang melakukan pembinaan, evaluasi, fasilitasi,  dan pengawasan terhadap kinerja penjabat bupati, bukan menunjuk seseorang pejabat sebagai plt penjabat bupati.

Fuad menegaskan, saat ini Kabupaten Mesuji terjadi dualisme kepemimpinan, karena mendagri melalui monogramnya menunjuk sekretaris daerah Mesuji sebagai pelaksana tugas penjabat Bupati Pesawaran. Akibatnya, DPRD Mesuji menunda pengesahan rancangan peraturan daerah kelembagaan daerah serta penyampaian draf kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) tahun 2011.

Sesuai dengan UU No 32/2004 tentang Pemerintah daerah junto UU No 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Anggota DPRD Mesuji lainnya Suparno Hatta, juga meminta Gubernur Lampung dan mendagri agar dapat segera menyelesaikan kekosongan Kepala Daerah di Mesuji, karena sudah sangat mendesak untuk segera melakukan pengesahan APBD 2011. Sehingga, tidak menggunakan pagu tahun 2010, yang hanya Rp 130 miliar, padahal APBD 2011 sebesar lebih dari Rp 400 miliar.

Warga Mesuji Yang Sedang Mengungsi





Liputan6.com, Mesuji: Hingga Sabtu (27/11) pagi, ribuan warga Wira Bangun, Mesuji, Lampung, terus mengungsi mencari tempat yang lebih aman. Orangtua, anak-anak, dan ibu-ibu diangkut menggunakan truk dan mobil polisi menuju tempat pengungsian yang dijaga polisi. Raut ketakutan dan kesedihan terlihat di wajah mereka.

Ribuan warga ini diungsikan ke sejumlah tempat seperti Pondok Pesantren Darul Falah Al-Amin di Kampung Wira Bangun, Markas Kepolisian Sektor Simpang Pematang, dan sejumlah sekolah yang dijaga petugas. Pemda setempat dan polisi juga membantu menyediakan nasi bungkus bagi mereka. Rencananya, hari ini polisi akan melakukan upaya damai dengan kedua pihak yang bertikai.

Pascabentrokan antarkampung di wilayah perbatasan Mesuji, Lampung dan Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, tercatat empat orang tewas dan tiga rumah dibakar. Bentrokan dipicu kasus pencurian sepeda motor yang diduga dilakukan salah satu kelompok warga [baca: Bentrokan di Mesuji, Empat Orang Tewas].(ADO)

VISI DAN MISI KAB.MESUJI





Saat ini Kabupaten Mesuji dipimpin oleh Pj. Bupati Ruswandi Hasan.


Visi dan Misi Kabupaten Mesuji

30 01 2010
Visi
Terwujudnya masyarakat Mesuji yang beriman, cerdas dan mandiri, aman dan sejahtera melalui pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan.
Misi
  1. Menegakkan supremasi hukum dan melaksanakan pemerintahan yang baik dan berkualitas.
  2. Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur yang berkualitas dan membangun.
  3. Membangun ekonomi di pedesaan berbasis ekonomi kerakyatan dan penerapan teknologi tepat guna.
  4. Memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan.
  5. Melestarikan dan mengembangkan potensi budayadaerah seiring dengan pemantapan kehidupan beragama, sosial dan politik.
  6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
  7. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.


Mesuji

30 01 2010
Kabupaten Mesuji adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto, pada tanggal 29 Oktober 2008.
Dasar pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji di Provinsi Lampung.
Luas wilayah Kabupaten Mesuji yaitu 432,60 KM2 dengan jumlah penduduk sekitar 178.463 jiwa. Wilayahnya meliputi 7 kecamatan.